Perempuan Titipan September



Goresan tintah membekas basah Dalam.bingkai sebuah aksara
Pada cinta yang telah bertahta di istana ratu Cinderella
Bulir rindu yang menyemai rindu yang berharap temu
Sepakat bertaruh rasa menunggu waktu agar slaing mengutuh
Kau adalah apa yang di jauhkan pada letak tapi tidak pada hangat
Kesengajaan semesta mendidik kita agar kuat dengan ikatan yang erat

Rembulan mengikhlaskan cahaya terangkul semesta
Membias pada kilaunya warna yang tak serupa
Kita tak harus membiarkan ego menjadi raja
Hanya karena jiwa baru mendekap kenangan lama.
Meramu warna pada kilaunya langit senja
Isyarat permata bersinar menembus purnama
Untukmu perempuan Titipan September
Kau tahu!
Karenamu segala lelah beranjak lega, segala sendu berakhir rindu, akhirnya jarak menenun temu.
Tak apa hujan menhentak tanah, angin menghempas daun
Selalu ada area yang tepat untuk yang jauh
Terselip lekat di rongga dada sebelah kiri ku
Mungkin menyulam rindu akan jadi kerjaku
Jika menenun temu telah sampai padamu
September beranjak kita terikat
Semoga terjaga rasa itu, hingga kelambu memikat kita dalam satu kalima rindu.


Sudut kos, 23 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"74thn HMI" : Mengokohkan Komitmen Keislaman dan Kebangsaan

November Membaik

Teologi : Intellectus Quaerens Fidem